Mari Berdagang Es Tebu Jogja

Penulis sengaja menggunakan kalimat "mari berdagang Es Tebu" bukan "mari berbisnis Es Tebu" agar setiap Pembaca terhidar dari jebakan "nafsu ingin cepat kaya" yang sering dirasakan kebanyakan orang setelah membaca buku motivasi bisnis atau baru saja menjadi peserta seminar bisnis. Dengan kalimat "mari berdagang Es Tebu" Penulis berharap yang tebayang di kepala Pembaca adalah tentang bekerja, berjualan setiap hari seperti yang dilakukan pedagang-pedagang di pasar tradisional dan terus menikmati prosesnya.

Sudah semestinya jika orang yang ingin menjadi pedagang atau pengusaha atau apapun disebutnya, belajar kepada para Pedagang di pasar tentang bagaimana dasar menjadi pedagang yang baik.Tidak semua orang tau apa motivasi dan alasan mereka bisa bertahan dari generasi ke generasi menjadi pedagang di pasar. Bagaimana mereka mengelola toko, karyawan, keuangan hingga menjaga hubungan baik dengan pelanggan merupakan hal penting yang harus dipelajari pemula. Pedagang pemula harus belajar bagaimana bisa mereka menghidupi keluarganya, menyekolahkan anak anaknya, membangun rumah dan membeli kendaraan dari hasil berdagang. Karena minimal hal seperti itulah yang harus kita capai.

Kenapa kita berdagang? tentu jawabannya adalah untuk mendapatkan uang. Lalu setelah dapat uangnya untuk apa? tentu untuk menafkahi keluarga dan memenuhi kebutuhan pribadi. Dan jika masih berlebih bisa juga digunakan untuk membantu sanak saudara dan juga orang lain. Penulis ingin pembaca fokus pada tujuam sederhana dari berdagang tersebut, berdagang, mensyukuri hasil yang didapat, dan terus bekerja keras sembari belajar untuk menjadi pedagang yang lebih baik lagi..

Bagaimana dengan cara "menjadi kaya"? Bagaimana dengan cara memiliki 1000 cabang di seluruh Indonesia? Penulis rasa belum saatnya kita untuk berbicara atau berfikir tentang itu saat kita baru saja akan memulai. Tugas kita sekarang adalah segera mulai berdagang, fokus dan bekerja keras. Biarkan Tuhan yang memberi penilaian dan hadiah atas kerja keras kita nanti. Apapun wujudnya tetap harus disyukuri.

*Brand yang tercantum di foto adalah brand milik CiptoPrasetyo